ANALISIS PERBANDINGAN KEHILANGAN PRATEGANG METODE STRESSING SATU ARAH DAN DUA ARAH JEMBATAN BETON PRATEGANG PADA PROYEK JEMBATAN BENOWO SURABAYA
Arnolda Deru, Siswoyo Siswoyo, Miftahul Huda
Abstract
Abstrak. Beton prategang merupakan beton yang menerima tengangan internal berupa tegangan tekan awal yang diakibatkan oleh gabungan tendon yang ditarik dahulu sebelum menerima beban untuk mengimbangi tegangan yang terjadi akibat beban eksternal, dimana proses pemberian tegangan dilakukan sebelum beton dicetak (pratarik) atau setelah beton dicetak (pascatarik). Tegangan yang diberikan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode stressing satu arah dan stressing dua arah. Pemberian tegangan dengan kedua metode stressing mengakibatkan kehilangan gaya prategang. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui besar kehilangan prategang agar dapat memprediksi kehilangan prategang jangka panjang guna mengestimasi besarnya lawan lendut. Analisis yang dilakukan yaitu dengan menghitung gaya prategang, menentukan jumlah dan lintasan tendon, menghitung kehilangan prategang metode stressing satu arah dan dua arah, menghitung kontrol tegangan dan lendutan pada girder. Jenis girder yang digunakan pada perhitungan ini adalah PC I Girder. Dari hasil analisis didapatkan hasil kehilangan prategang metode stressing satu arah pada PC I girder sebesar 24,40 persen, dan kehilangan prategang metode stressing dua arah (ditarik bergantian) sebesar 24,12 persen dan metode stressing dua arah (ditarik bersamaan) sebesar 20,76 persen.Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehilangan prategang dengan menggunakan metode stressing dua arah khususnya yang ditarik bersamaan lebih kecil dibandingkan dengan metode stressing satu arah.
Kata kunci : beton prategang, metode stressing, satu arah, dua arah