PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH PADA LERENG ALIRAN LAHAR DINGIN GUNUNG SEMERU DI KM + (113º 01’ 3264’’) S/D KM + (113º 01’ 1544’’) LUMAJANG
Abstract
ABSTRAK: Ruas Jalan Raya Dampit – Lumajang yang berada di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang adalah salah satu ruas jalan provinsi Jawa Timur yang sering mengalami bencana tanah longsor karena lokasinya berada di daerah perbukitan terutama di lintasan aliran lahar dingin Gunung Semeru. Dampak dari longsor mengakibatkan terputusnya akses masyarakat Krajan ke Dampit maupun sebaliknya. Perlu adanya penanganan khusus pada lereng tersebut dengan melakukan Pembangunan dinding penahan tanah agar meminimalisir atau mencegah terjadinya longsor agar umur jalan yang berada diatas lereng dapat lebih lama. Metode yang digunakan pada perencanaan dinding penahan tanah menggunakan teori Rankine dan Coloumb dan dikontrol dengan menggunakan software plaxis 2D V22. Dari hasil perhitungan dipakai tipe dinding penahaan tanah kantilever dengan lebar atas sama dengan 40 cm lebar bawah sama dengan 50 cm dengan lebar pondasi footplate 200 cm dan tebal footplate 60 cm, dikombinasikan dengan Strauss berdiameter 50 cm dan Panjang 4 m pada dinding penahan tanah tipe 1 dan Panjang Strauss 6 m pada dinding penahan tanah tipe 2 dan 3. Analisis plaxis pada dinding penahan tanah tanah tipe 1 didapat nilai FS (faktor keamanan) sama dengan 1,48. Dinding penahan tanah tipe 2 didapat nilai FS (faktor keamanan) sama dengan 1,88 dan tipe 3 sebesar 2,20. Untuk rencana anggaran biaya perencanaan dinding penahan tanah pada lereng aliran lahar dingin gunung semeru (Jalan Penghubung Kabupaten Malang–Lumajang) di KM (113 derajad 01 menit 3264 detik) S/D KM tambah (113 derajad 01menit 1544detik) dengan panjang 150 m memmerlukan biaya untuk pembangunan sebesar Rp. 2.033.392.000 (Dua Milyar Tiga Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah).
KATA KUNCI : Dinding Penahan Tanah, Faktor Keamanan, Plaxis 2D.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ariyani, N. dan A. Y. D. (2012). Analisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah Dan Rembesan Pada Embung Babadan, Desa Girikerto, Kec. Turi, Kab. Sleman, Yogyakarta.
Gong, Q., Wang, J., Zhou, P., & Guo, M. (2021). A Regional Landslide Stability Analysis Method under the Combined Impact of Rainfall and Vegetation Roots in South China. Advances in Civil Engineering, 2021. https://doi.org/10.1155/2021/5512281
Hardiyatmo H.C. (2011). Analisis & Perancangan Fondasi.
Kalalo, M., Ticoh, J. H., & Mandagi, A. T. (2017). Analisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah (Studi Kasus: Sekitar Areal Pt. Trakindo, Desa Maumbi, Kabupaten Minahasa Utara). Jurnal Sipil Statik, 5(5), 285–294.
Mizuno, G., Sompie, E., Sompie, O. B. A., & Rondonuwu, S. (2018). Analisis Stabilitas Tanah Dengan Model Material Mohr Coulumb dan Soft Soil. Jurnal Sipil Statik, 6(10), 783–792.
Modul Plaxis V20. (2021). Material Models Manual.
Setiawan, H. (2011). Comparison of Cantylever Type Retaining Walls and Gravity Type at Various Heights Slopes.
SNI 13-6982.1. (2004). Standar Nasional Indonesia Pemeriksaan Lokasi Bencana Gerakan Tanah - Bagian 1: Tata Cara Pemeriksaan Badan Standardisasi Nasional.
Umar, A., Budiman, E., Abdi, F. N., Ikrimah, M. A., & Sutanto, H. (2020). Studi Penanganan Longsor Dengan Beberapa Alternatif Dinding Penahan Tanah (Studi Kasus: Area Gedung Politeknik Balikpapan).
Waskito, J. P. H., & Raharja, D. S. (2023). Comparative Study of Conventional Cantilever Wall and Mechanically Stabilized Earth Wall for Slope Failure Remediation.
DOI: http://dx.doi.org/10.30742/axial.v12i2.3648
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Statistik
View My Stats