Kajian Ekonomi antara Pola Tanam Monokultur dan Tumpangsari Tanaman Jagung, Kubis dan Bayam

Hermawati Diah Tri

Abstract


Sebagian besar petani Indonesia mempunyai lahan yang sempit. Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan petani yang berlahan sempit adalah dengan menggunakan pola tanam tumpangsari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal, lahan, waktu dan keuntungan usahatani antarapola tanam monokultur dan tumpangsari. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas diuji dengan Nisbah Kestaraan Lahan (NKL), Efisiensi Sistem Penanaman (ESP), Indeks Kompetisi (IK), analisa R/C dan ROI. Hasil penelitian menunjukkan pola tanam tumpangsari kubis-bayam mempunyai keuntungan yang paling besar dibanding pola tanam lainnyasebesar Rp 44.501.937,-dan keuntungan perbulannya sebesar Rp 14.833.979,-. NKL pada tumpangsari kubis-bayam mempunyai nilai yang paling tinggi yaitu1,96. ESP pada tumpangsari jagung-bayam mempunyai nilai yang paling tinggi yaitu 1,32. IK pada tumpangsari jagung-kubis mempunyai nilai yang paling tinggi yaitu 3,94. Pola tanam kubis monokultur monokultur mempunyai nilai R/C = 10,46 dan ROI = 9,46.

Kata kunci : monokultur, tumpangsari, kubis, jagung, bayam, keuntungan dan efisiensi.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.