KARAKTERISTIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN SASTRA LISAN

Kaswadi Kaswadi

Abstract


Pembelajaran sastra selama ini kurang memerhitungkan sastra lisan padahal banyak nilai strategis yang dapat dipetik dari pembelajaran sastra lisan. Nilai strategis tersebut, misalnya, (1) dalam sastra lisan banyak terkandung nilai-nilai dan berbagai jejak budaya bangsa pembelajaran sastra lisan juga menjadi sarana pengenalan nilai dan kebudayaan bangsa; (2) pembelajaran sastra lisan dapat digunakan sebagai sarana pelestarian bahasa dan sastra daerah yang menjadi kekayaan budaya bangsa; (3) akhir-akhir ini semakin gencar disadari dan dibicarakan pentingnya kearifan lokal. Sastra lisan menyediakan data yang melimpah untuk kepentingan penggalian nilai kearifan lokal tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mendeskripsikan strategi pembelajaran sastra dengan bahan sastra lisan. Penelitian ini merupakan telaah kritis atau gagasan konseptual. Dapat disimpulkan guru perlu  menempuh beberapa strategi supaya pembelajarannya dapat berhasil, antara lain (1) dalam pemilihan materi, selain bersumber  sastra lisan yang masih hidup di masyarakat juga dapat memanfaatkan karya-karya sastra lisan terjemahan dan hasil-hasil penelitian yang telah ada;. (2) dalam penerapan  metode pembelajaran dipilih metode metode pembelajaran yang beraspek rekreatif supaya siswa dapat mengenal, memahami, dan mencintai sastra lisan dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan metode bermain peran, demonstrasi, rekreasi; (3) Guru harus memerluas pengetahuan supaya mampu memahami nilai-nilai dan budaya dalam sastra lisan juga berani dan secara kreatif melakukan reinterpretasi untuk menyesuaikan makna sastra lisan dengan konteks zaman.    


Full Text:

PDF

References


Dwipayana, I Kadek Adhi. 2020. Inovasi Pembelajaran Apresiasi Sastra Lisan di Masa Pandemi Covid. Stilistika Volume 9, Nomor 1, November.

Ember, Carol R. dan Ember, Melvin. 1981. “Konsep Kebudayaan” Dalam Ihromi, T.O. (Ed.). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Gramedia.

Firth, Raymond. 1968. “Oral Tradition in Relation to Social Status.” Dalam Georges, Robert A.(Ed). Studies on Mythology. Illinois: The Dorsey Press.

Hutomo, Suripan Sadi. 1991. Mutiara yang Terlupakan. Surabaya: Hiski Jawa Timur.

Kaswadi. 1991. Sandur Baru Putra karya Desa Sadang Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban sebagai Teater Tradisional: Kajian Sosiologi Sastra. Skripsi. Surakarta: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, UNS.

Leach, Edmund. 1968. “Myth as Justification for Faction and Social Change.” Dalam Georges, Robert A.(Ed). Studies on Mythology. Illinois: The Dorsey Press.

Mawati, Arin Tentrem, dkk. 2021. Strategi Pembelajaran. Penerbit Yayasan Kita Menulis.

Muji. 2021. Sastra Lisan dan Pendidikan Karakter. E-proceeding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya di Era Berkelimpahan. Jember: FKIP Universitas Jember.

Nurhadi, Ardhian. 2020. Pembelajaran Sastra Lisan dengan Media Audiovisual sebagai Sarana Pengembangan Keterampilan Bahasa. Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNMA 2020, “Transformasi Pendidikan sebagai Upaya Mewujudkan Sustainable DevelopmentGoals (SDCs) di Era Society 5.0”.

Soleh, Dwi Rohman. 2020. Pembelajaran Sastra Lisan Berbasis Soft Skill dalam Penerapan Literasi Digital. Prosiding Seminar Daring Nasional: Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/semiba/article/ view/13633/6637

Rakhmi, Martina Puspita. 2020. Peran Sastra Lisan sebagai Pendidikan Kebudayaan di Indonesia Pascapandemi Covid-19. Seminar Nasional Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Rusily. 2007. “Pembelajaran Dongeng Melalui Pendekatan Kontekstual: Alternatif Peningkatan Apresiasi Sastra.” Dalam Tjahjono, Tengsoe (Ed.) Problematika Pembelajaran Sastra dan Solusinya. Surabaya: lembaga penerbit FBS Unesa.




DOI: http://dx.doi.org/10.30742/sv.v4i1.2110

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Recommended tools:

 

Supported by: