Analisis Pengarusutamaan Gender dalam Kebijakan Pemulihan Pascabencana di Kota Palu, Sulawesi Tengah
DOI:
https://doi.org/10.30742/juispol.v5i2.4959Keywords:
pengarusutamaan gender, kebijakan publik, pemulihan pascabencana.Abstract
Pengarusutamaan gender merupakan aspek krusial dalam kebijakan penanggulangan bencana, karena perempuan dan laki-laki memiliki kerentanan serta kebutuhan pemulihan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan menganalisis sejauh mana kebijakan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) di Kota Palu telah mengintegrasikan perspektif gender pascabencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metoede kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis dilakukan menggunakan Gender Analysis Pathway (GAP) yang menyoroti aspek akses, kontrol dan pengambilan keputusan, partisipasi, serta manfaat. Selain itu, perangkat lunak NVivo 12 Plus digunakan untuk membantu pengolahan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan R3P belum optimal dalam mengarusutamakan gender. Hambatan utama berasal dari faktor internal, diantaranya keterbatasan data terpilah gender, implementasi kebijakan bersifat netral gender, terbatasnya pemahaman pengarusutamaan gender di instansi pemerintah, dan komposisi pegawai yang belum representatif. Sementara faktor eksternal mencakup persepsi masyarakat yang masih keliru dalam memaknai gender, budaya masyarakat yang menyebabkan adanya subordinasi dan pelabelan negatif, serta beban ganda perempuan yang menghambat partisipasi publik. Penelitian ini menegaskan pentingnya kebijakan pemulihan pascabencana yang responsif gender untuk mencapai pemulihan yang inklusif dan berkeadilan.
References
Akerkar, S., & Fordham, M. (2017). Gender, place and mental health recovery in disasters: Addressing issues of equality and difference. International Journal of Disaster Risk Reduction, 23, 218–230. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2017.03.014
Alauddin, M. R. S., Maulid, M., & Jamaluddin, I. I. (2022). Local Government Policies and Participation of Religious Leaders Preventing Sexual Harassment After the Earthquake in Palu, Central Sulawesi. Al-Maiyyah: Media Transformasi Gender Dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 15(1), 1–15. https://doi.org/10.35905/al-maiyyah.v15i1.755
BMKG. (2024). Katalog Gempabumi Signifikan & Merusak Tahun 1821-2023 (1st ed.). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Clissold, R., Westoby, R., & McNamara, K. E. (2020). Women as recovery enablers in the face of disasters in Vanuatu. Geoforum, 113, 101–110. https://doi.org/10.1016/j.geoforum.2020.05.003
Fatouros, S., & Capetola, T. (2021). Examining Gendered Expectations on Women’s Vulnerability to Natural Hazards in Low to Middle Income Countries: A critical Literature Review. International Journal of Disaster Risk Reduction, 64, 102495. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2021.102495
Hamidazada, M., Cruz, A. M., & Yokomatsu, M. (2019). Vulnerability Factors of Afghan Rural Women to Disasters. International Journal of Disaster Risk Science, 10(4), 573–590. https://doi.org/10.1007/s13753-019-00227-z
He, L. (2019). Identifying local needs for post-disaster recovery in Nepal. World Development, 118, 52–62. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2019.02.005
Jamaluddin, I. I., Daswati, Nuraisyah, Septiana, A. R., & Hasniati. (2025). Implementation of the Policy on Protecting Women and Children from Violence After the Earthquake, Tsunami, and Liquefaction in Palu City. KnE Social Sciences, 10(18), 558–578. https://doi.org/10.18502/kss.v10i18.19484
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nd ed). Sage Publications.
Murtakhamah, T. (2013). Pentingnya Pengarusutamaan Gender Dalam Program Pengurangan Risiko Bencana. WELFARE, Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 2(1), 37–54.
Nastiti, N. N., Firawati, T., Hieriej, E., & Prabandari, A. (2016). Implementasi Pengarusutamaan Gender dalam Sistem Penanggulangan Bencana di Indonesia Studi Kasus: Analisis Implementasi Renstra BPBD Kabupaten Sleman di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan. Jurnal Dinamika Global, 1(01), 43–70. https://doi.org/10.36859/jdg.v1i01.14
Natawidjaja, D. H., Daryono, M. R., Prasetya, G., Udrekh, Liu, P. L.-F.,
Hananto, N. D., Kongko, W., Triyoso, W., Puji, A. R., Meilano, I., Gunawan, E., Supendi, P., Pamumpuni, A., Irsyam, M., Faizal, L., Hidayati, S., Sapiie, B., Kusuma, M. A., & Tawil, S. (2020). The 2018 Mw7.5 Palu ‘supershear’ earthquake ruptures geological fault’s multi-segment separated by large bends: Results from integrating field measurements, LiDAR, swath bathymetry, and seismic-reflection data. Geophysical Journal International, ggaa498. https://doi.org/10.1093/gji/ggaa498
Nurhaeni, I. D. A. (2014). Pedoman Teknis Penyusunan Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS) (C. Sugarda, Ed.). Australia Indonesia Partnership for Decentralisation.
Nuriana, D., Rusyidi, B., & Fedryansyah, M. (2020). MITIGASI BENCANA BERBASIS SENSITIVE GENDER. Share : Social Work Journal, 9(2), 179. https://doi.org/10.24198/share.v9i2.25562
Petraroli, I., & Baars, R. (2022). To be a woman in Japan: Disaster vulnerabilities and gendered discourses in disaster preparedness in Japan. International Journal of Disaster Risk Reduction, 70, 102767. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2021.102767
Sangadji, A., Abdullah, A., Mazuki, M., Badjerey, K., Risnawati, R., Amrullah, S., & Lasibani, N. (2020). Kertas Kebijakan: Menuju Pemulihan Berbasis Gender. Yayasan Sikola Mombine. https://yayasansikolamombine.org/kertas-kebijakan-menuju-pemulihan-berbasis-gender/
Shrestha, K. K., Bhattarai, B., Ojha, H. R., & Bajracharya, A. (2019). Disaster justice in Nepal’s earthquake recovery. International Journal of Disaster Risk Reduction, 33, 207–216. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2018.10.006
Shreve, C. (2016). Economic Efficiency or Gender Equality: Conceptualizing an Equitable “Social Framing” for Economic Evaluations to Support Gender Equality in Disaster Risk- and Environmental-Management Decision-Making. Resources, 5(3), 25. https://doi.org/10.3390/resources5030025
Sohrabizadeh, S. (2016). The Neglect of Women’s Capacities in Disaster Management Systems in Iran: A Qualitative Study. Indian Journal of Gender Studies, 23(3), 467–480. https://doi.org/10.1177/0971521516656080
Sou, G., Shaw, D., & Aponte-Gonzalez, F. (2021). A multidimensional framework for disaster recovery: Longitudinal qualitative evidence from Puerto Rican households. World Development, 144, 105489. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2021.105489
UN Ecosoc. (1997). Mainstreaming the gender perspective into all policies and programmes in the United Nations system. https://www.un.org/esa/documents/ecosoc/docs/1997/e1997-66.htm
UN Women. (2017). Facts and figures: Humanitarian action. https://www.unwomen.org/en/what-we-do/humanitarian-action/facts-and-figures
Yumarni, T., & Amaratunga, D. (2018). Gender mainstreaming as a strategy to achieve sustainable post-disaster reconstruction. Built Environment Project and Asset Management, 8(5), 544–556. https://doi.org/10.1108/BEPAM-10-2017-0086
Zhao, B. (2021). Landslides triggered by the 2018 Mw 7.5 Palu supershear earthquake in Indonesia. Engineering Geology, 294, 106406. https://doi.org/10.1016/j.enggeo.2021.106406


